Wednesday, 11 January 2023

Pengertian Gempa Bumi, Jenis-Jenis, Penyebab, Akibat, dan Cara Menghadapi Gempa Bumi

Pengertian Gempa Bumi, Jenis-Jenis, Penyebab, Akibat, dan Cara Menghadapi Gempa Bumi

Mengenal Gempa Bumi: Jenis, Penyebab, hingga Cara Menghadapinya

Pengertian Gempa Bumi –

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api.

Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.


Jenis-Jenis Gempa Bumi
Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan penyebab dan kedalamannya. Berikut ini merupakan penjelasannya :

a. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.

2. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.

3. Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

b. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

2. Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

3. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Parameter Gempa Bumi

  • Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time – OT)
  • Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
  • Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
  • Kekuatan Gempabumi (Magnitudo) 
  • Karakteristik Gempa Bumi Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
  • Lokasi kejadian tertentu akibatnya dapat menimbulkan bencana berpotensi terulang lagi 
  • Belum dapat diprediksi 
  • Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.


Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi diantaranya adalah :

1. Dampak fisik :
Bangunan banyak yang hancur atau roboh.Tanah longsor akibat goncangan. Jatuhnya korban jiwa. Permukaan tanah menjadi merekat, retak dan jalan menjadi putus. Banjir karena rusaknya tanggul.
Gempa dasar laut dapat menyebabkan tsunami, dsb.
2. Dampak sosial :
Menimbulkan kemiskinan, Kelaparan, Menimbulkan penyakit.
Bila pada sekala yang besar (dapat menimbulkan tsunami yang besar), bisa melumpuhkan politik, sistem ekonomi, dsb.

Cara Menghadapi Gempa Bumi
Berikut ini adalah cara atau sikap kita saat menghadapi gempa bumi, yaitu :

1. Bila berada di dalam rumah :
Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah di bawah meja atau tempat tidur.
Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya. Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela. Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.


2. Bila berada di luar ruangan :
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka. Jauhi rak-rak dan kaca jendela.


3. Bila berada di dalam ruangan umum :
Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang. jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.


4. Bila sedang mengendarai kendaraan :
Segera hentikan di tempat yang terbuka. Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.


5. Beri pertolongan :
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
 

6.Evakuasi :
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki di bawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah.
 

7. Dengarkan informasi :
Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.


Alat Pengukur Gempa Bumi (
Seismograf)
Seismograf adalah alat yang digunakan atau dipakai untuk mengukur kuat dan lemahnya suatu gempa bumi. Berdasarkan arah getaran yang diukur, seismograf dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu :

1.Seismograf horisontal yaitu suatu jenis seismograf yang mencatat kekuatan gempa ataupun getaran bumi dengan arah secara horizontal (mendatar).
2.Seismograf vertikal yaitu jenis dari seismograf yang mencatat getaran bumi dengan arah secara vertikal.


Besaran gempa didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik dan dicatat oleh alat Seismograf dengan menggunakan Skala Richter.
Demikianlah artikel mengenai pengertian gempa bumi, jenis-jenis, penyebab, akibat, dan cara menghadapi gempa bumi. Semoga artikel ini dapat berguna serta dapat bermanfaat untuk Anda semua.

Monday, 9 January 2023

  5 Tips Memilih Sekolah Anak Usia Dini

 5 Tips Memilih Sekolah Anak Usia Dini

Bulan Jauari sampai Juni biasanya banyak orang tua mengalami kebingungan untuk memilih sekolah anak yang sesuai. Terlebih lagi, orang tua yang memiliki anak usia dini atau balita. Hal ini sangat wajar mengingat Ayah Bunda pasti ingin pendidikan terbaik untuk buah hati.

Meskipun saat ini ada banyak pilihan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dengan mudah kita temukan di lingkungan sekitar tempat tinggal  kita, tapi menentukan pilihan lembaga pendidikan yang tepat bagi anak selalu menjadi dilema. Nah, berikut beberapa tips memilih sekolah agar Ayah Bunda tidak keliru dalam menyediakan pendidikan anak usia dini terbaik.

5 Tips Memilih Sekolah Anak Usia Dini



1. Perhatikan Kurikulum dan Program Pembelajarannya

Setiap sekolah pasti memiliki kurikulum dan program pembelajaran berbeda. Ada yang menggunakan kurikulum pendidikan nasional, internasional, hingga menggunakan kurikulum khusus seperti Montessori dan Cambridge. Masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangan.

Dalam hal ini, sebaiknya Ayah Bunda pilih sekolah yang sesuai dengan tujuan pendidikan untuk anak. Misalnya, Ayah Bunda ingin si Kecil jago berbahasa Inggris. Sekolah dengan kurikulum internasional mungkin bisa menjadi pertimbangan karena sehari-hari, guru dan siswanya menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris.

2. Ketahui Lokasinya

Selanjutnya, pilih sekolah yang lokasinya strategis dan tidak jauh dari rumah. Paling tidak, jarak sekolah dan rumah tidak lebih dari 15 menit. Hal ini untuk menghindari anak terlambat datang ke sekolah sekaligus hemat waktu dan biaya. Apabila sekolah di sekitar rumah dirasa kurang sesuai, Ayah Bunda bisa memilih sekolah dengan metode Blended Learning.

Blended Learning merupakan program pembelajaran yang menggabungkan kelas online dan offline. Gabungan kelas online dan offline ini akan memudahkan anak mendapat pendidikan yang sesuai meskipun jarak rumah dan sekolah cukup jauh. 

3. Pertimbangkan Fasilitasnya

Sekolah bagus tidak melulu tentang bangunan mewah atau sarana prasarana mahal. Hal terpenting adalah pilih sekolah yang bersih, aman, dan tersedia fasilitas sesuai kebutuhan anak. Selain itu, pilih sekolah tersebut yang mampu menunjang proses tumbuh kembang baik dari segi motorik, sosial, bahasa, kognitif, hingga emosional.

Jadi ketika memilih sekolah, Ayah Bunda jangan ragu untuk berkunjung langsung supaya tahu fasilitas apa saja yang ditawarkan dan apakah semua sesuai dengan kebutuhan anak.

4. Ketahui Biaya Sekolahnya

Selanjutnya, pastikan Ayah Bunda memilh sekolah anak dengan biaya sesuai bujet dan kualitas yang ditawarkan. Sebagai patokan, sekolah mahal tidak selalu menawarkan kualitas terbaik dan yang murah juga tidak selalu memiliki kualitas buruk. Bandingkan biaya sekolah dengan fasilitas serta program yang ditawarkan. 

5. Perhatikan Kualitas Guru

Terakhir, perhatikan kualitas guru atau tenaga pengajar sebelum memilih sekolah. Hal ini penting mengingat sehari-hari anak berinteraksi dengan guru. Jangan sampai kita menitipkan anak pada guru yang kurang sabar, telaten, dan tidak kompeten di bidangnya.

Jadi, saat memilih sekolah, jangan ragu untuk bertanya tentang pengalaman dan latar belakang pendidikan tenaga pengajar di sekolah tersebut. Hal ini penting agar Ayah Bunda bisa mempertimbangkan apakah sekolah yang dipilih tepat bagi anak atau tidak. 

Kesimpulan

Memilih sekolah untuk anak usia dini memang tidak mudah, mengingat ini merupakan  pondasi sekaligus bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya. Hal paling penting adalah, pilih sekolah yang mampu mengembangkan kemampuan anak berdasarkan minat bakat

Di sekolah tersebut, anak akan menerima beragam pembelajaran menarik dan imajinatif, yang menstimulasi semua aspek perkembangan sehingga mereka bisa tumbuh berkembang secara optimal. Didukung tenaga pengajar profesional dan berpengalaman di bidangnya, SMM menawarkan kelas interaktif yang bisa diikuti secara online ataupun offline sesuai pilihan Ayah Bunda.

 

Powered By Blogger