KATA PENGANTAR
Pujisyukur
kami panjatkankehadiran Allah Subhanahu Wata’ala
yang telah melimpahkan segala rahmat, taufikdanhidayah - Nyakepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Manajemen “Analisis Biaya Volume Laba”
Makalah
ini diharapkan mampu memberikan wawasan pengetahuan dan pemahaman bagi para pembaca
dalam lingkup kelas dengan rujukan dapat memahami biaya volume laba, dari berbagai sumber buku Akuntansi menejemen dan literature buku lainnya yang relevan bertujuan untuk memperkuatlan
dasar teori dan membangun kerangka penyajian yang koperatif, agar lebih mudah di
pahami dan dimengerti. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan sebagai
timbale balik yang positif demi perbaikan masa mendatang.
Akhir
kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
dan penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat membantu dan bermanfaat.
Amin.
Kudus,
April 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis
impas memberikan informasi tingkat penjualan minimum yang harus dicapai suatu
usaha agar tidak mengalami kerugian.Dari analisis tersebut juga dapat diketahui
sampai seberapa jauh volume penjualan yang direncanakan boleh turun,agar
perusahaan tidak mendrita kerugian.Analisis Impas merupakan salah satu bentuk
analisis biaya-volume-laba,karena untuk mengetahui impas maupun margin of safety dilakukan analisis
terhadap hubungan antara biaya-volume-laba.
Konsep analisis biaya-volume-laba merupakan alat yang berguna untuk
perencanaan dan pengambilan keputusan,karena analisis biaya-volume-laba
menekankan pada keterkaitan antara biaya,jumlah yang dijual dan harga.Analisis
ini menggabungkan semua informasi keuangan perusahaan.Analisis biaya-volume-laba
dapat menjadi alat yang berharga untuk mengidentifikasi luas dan besarnya masalah
ekonomi yang dihadapi perusahaan dan menunjukkan secara tepat jawaban yang
diperlukan
Rumusanmasalah:
1.
Jelaskanpengertiandanpenghitunganimpas….?
2.
Bagaimanacaramenganalisislabakontribusidan
ratio labakontribusi…?
3.
Apa
yang dimaksutstrukturpendapatandanbiaya….?
4.
Apa
yang dimaksut operating laverage…?
5.
Apadanbagaimanapenerapanbiaya
volume lama…?
Tujuan:
1.
DapatmengetahuiPengertiandanperhitunganimpas
2.
Menganalisislabakontribusidan
ratio labakontribusi
3.
Dapanmemahamistrukturpendapatandanbiaya.
4.
Memahamitingkat
operating laverage.
5.
Dapatmenerapkanbiaya
volume laba.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan perhitungan Impas
Impas adalah keadaan suatu perusahaan
yang pendapatan penjualannya sama dengan jumlah total biayanya,atau besarnya
laba kontribusi sama dengan total biaya tetap,dengan kata lain perusahaan tidak
memperoleh laba tetapi juga tidak menderita rugi atau rugi labanya sebesar nol.
Rumus perhitungan Impas :
Penjualan
ditentukan oleh dua faktor,yaitu :
1)
Harga jual per unit (p)
2)
Volume penjualan (x)
Biaya dapat digolongkan menjadi
dua,yaitu :
1) Biaya variabel
2) Biaya tetap (a)
Biaya variabel ditentukan dua
faktor,yaitu :
1) Biaya variabel per unit (b)
2) Volume penjualan (x)
Laba disingkat dengan(i)
Dengan demikian persamaan tersebut
diatas menjadi :
Dalam keadaan impas i=0,oleh karena itu persamaan impas adalah :
pX - bX
= a
X (p
–b) = a
Agar penjualan dapat dinyatakan dalam rupiah,maka persamaan tersebut perlu
dikalikan p atau harga jual per unit sehingga persamaan yang baru menjadi :
Rumus penjualan dalam unit pada laba yang direncanakan :
Rumus penjualan dalam rupiah pada laba yang direncanakan :
B.
Laba kontribusi dan Ratio Laba Kontribusi
Analisis kontribusi merupakan
teknik-teknik analitis yang digunakan untuk menentukan dan mengevaluasi
akibat-akibat yang terjadi pada laba yang disebabkan oleh perubahan-perubahan
volume(unit) yang dijual,harga jual,biaya tetap,dan biaya variabel.Analisis ini
memusatkan perhatian pada laba kontribusi,yaitu hasil penjualan dikurangi
biaya-biaya variabel.
Laba kontribusi adalah pendapatan
penjualan dikurangi semua biaya variabel.Laba kontribusi menunjukkan jumlah
yang tersedia untuk menutup semua biaya tetap.Setelah biaya tetap tertutup maka
sisanya adalah laba yang diperoleh perusahaan pada periode yang
bersangkutan.Jika laba kontribusi tidak cukup untuk menutup biaya tetap maka
terjadi rugi pada periode tersebut.
C. Struktur pendapatan dan biaya
1.
Struktur pendapatan
Setiap
perusahaan dapat mempunyai struktur pendapatan yang berbeda-beda. Struktur
pendapatan menunjukkan perbandingan antara pendapatan yang sifatnya tetap
dengan pendapatan yang sifatnya dipengaruhi dengan tingkat kegiatan. struktur
pendapatan di golongkan menjadi dua:
a.
Perusahaan yang sebagian struktur pendapatannya merupaakan pendapatan tetap
Perusahaan
tertentu memiliki struktur pendapatan tetap di samping pendapatan yang
tergantung pada tingkat kegiatan. Misalnya perusahaan listrik dan telepon
mempunyai pendapatan tetap dalam bentuk pendapatan langganan sedangkan
pendapatan beban atau pendapatan pemakai tergantung pada besarnya pemakai jasa.
Dalam rumus impas pendapatan tetap
atau fikrd revenues (disingkat dengan simbol (FR)
b.
Perusahaan yang struktur pendapatannya dipengaruhi oleh tingkat kepadatan.
Pendapatan
pada perusahaan tertentu dipengaruhi oleh tingkat kepadatan (load factor jasa
yang dijual kepada para pembeli. misalnya perusahaan jasa angkutan dipengaruhi
oleh kepadatan penumpang.
2.
Struktur Biaya
Setiap perusahaan dapat mempunyai
struktur biaya yang berbeda dengan perusahaan lain.Struktur biaya adalah perbandingan
relatif antara biaya tetap dan biaya variabel dalam suatu perusahaan. Atas
dasar struktur biayanya perusahaan dikelompokkan menjadi
a.
Perusahaan yang struktur biaya variabelnya tinggi dan juga biaya tetapnya
juga tinggi
b.
Perusahaan yang struktur biaya variabelnya rendah dan biaya tetapnya tinggi
c.
Perusahaan yang struktur biaya variabelnya tinggi dan biaya tetapnya rendah
d.
Perusahaan yang struktur biaya variabelnya rendah dan juga biaya tetapnya
juga trendah.
D.
Operating Leverage
Operating Leverage adalah suatu
pengukur perubahan laba bersih yang
diakibatkan oleh volume penjualan.
Rumus perhitungan tingkat operating
leverage adalah sebagai berikut :
Operating
Leverage dipengaruhi oleh struktur biaya suatu perusahaan.Jika perusahaan
mempunyai struktur biaya tetap yang tinggi dan biaya variabel per unit yang
rendah maka operating leveragenya tinggi.Sebaliknya,jika perusahaan mempunyai
struktur biaya tetap yang rendah dan biaya variabel per unit yang tinggi maka operating leveragenya
rendah.Karena tinggi rendahnya tingkat operatingleverage searah dengan biaya
tetap di suatu perusahaan,maka operating leverage juga didefinisikan sebagai
suatu pengukur tingkat biaya tetap yang digunakan dalam suatu perusahaan.
Jika suatu
perusahaan mempunyai operating leverage yang tinggi,maka laba sifatnya sangat
peka atau sensitif terhadap perubahan penjualan.Kenaikan penjualan dalam
presentase yang relatif kecil dapat menghasilkan presentase kenaikan laba yang
besar.Presentase kenaikan laba bersih dapat dihitung dengan mengalikan
operating leverage dengan presentase kenaikan penjualan yang diharapkan.
E.
Penerapan konsep Biaya-Volume-Laba
Konsep biaya-volume-laba dapat dipakai
oleh manajemen untuk menghadapi berbagai kemungkinan kondisi yang dapat
mempengaruhi pembuatan keputusan dan perencanaan laba melalui analisis
sensitifitas.Analisis sensitifitas adalah analisis terhadap perubahan
faktor-faktor yang mempengaruhi laba.Faktor-faktor tersebut meliputi :
1. Perubahan harga jual per unit barang
dagangan,produk,atau jasa yang dijual.
2. Perubahan jumlah total biaya tetap.
3. Perubahan biaya variabel per unit.
4. Kombinasi perubahan harga jual per
unit,total biaya tetap,biaya variabel per unit,dan volume penjualan.
Contoh soal& kasus :
v Perencanaan laba perusahaan dagang
PD Mulya adalah suatu perusahaan dagang yang menjual satu jenis barang
dagangan.Kapasitas penjualan normal perusahaan ini dalam satu tahun sebesar
16.000 unit barang dagangan. Data penjualan dan biaya yang direncanakan adalah;
Harga jual per unit barang dagangan Rp. 250,00
Harga pokok penjualan pe unit Rp.
120,00
Biaya pemasaran variabel per unit Rp. 20,00
Biaya administrasi variabel per unit Rp. 10,00
Total biaya pemasaran tetap Rp.350.000,00
Total biaya administrasi tetap Rp.250.000,00
Diminta:
1.
Menghitung tingkat break-even dalam kuantitas dan rupiah pada impas.
2.
Menghitung tingkat penjualan dalam kuantitas dan rupiah pada laba yang
dianggarkan sebesar Rp.200.000,00,
3.
Menghitung tingkat penjualan jika perusahaan merencanakan laba bersih
sebesar 20% dari tingkat penjualan.
4.
Menghitung tingkat penjualan jika perusahaan merencanakan laba sebesar 25%
dari biaya variabel.
5.
Menghitung tingkat penjualan jika perusahaan mencanankan laba 25% dari
total biaya.
6.
Menghitung laba absolut dan parsentase dan penjualan jika kuantitas
penjualan mencapai 16.000 unit
7.
Menggambarkan grafik
a)
Total pendapatan ,biaya dan laba
b)
Pendapatan biaya dan laba per unit
c)
Volume-laba
Penyelesaian
1. Menghitung tingkat break-even dalam
kuantitas dan rupiah
a. Break-even dalam kuantitas
a = Rp.350.000,00+ Rp.250.000,00 = Rp.
600.000,00
p = Rp.250,00
b = Rp.120,00+Rp.20,00+Rp10,00 =Rp.
150,00
b. Impas dalam rupiah
pX =Rp.1.500.000,00
2.
Menghitung tingkat penjualan dalam kuantitas dan rupiah pada laba yang
dianggarkan sebesar Rp.200.000,00,
a. Penjualan dalam kuantitas
b.
Penjualan dalam rupiah
pX=Rp.2.000.000,00
3.
Menghitung tingkat penjualan jika perusahaan merencanakan laba bersih
sebesar 20% dari tingkat penjualan.
4.
Menghitung tingkat penjualan jika perusahaan merencanakan laba sebesar 25%
dari biaya variabel.
5.
Menghitung tingkat penjualan jika perusahaan mencanankan laba 25% dari
total biaya.
6.
Menghitung laba absolut dan parsentase dan penjualan jika kuantitas
penjualan mencapai 16.000 unit
7. a. Grafik total pendapatan biaya dan laba
b. Grafik Pendapatan biaya dan laba per unit
c.
Grafik volume laba
v Perencanaan laba perusahaan manufaktur
PT Indojaya adalah suatu perusahaan manufaktur yang menjual satu jenis
produk,yaitu produk L. Kapasitas penjualan dan produksi normal perusahaan ini
dalam satu tahun sebesar 32.000 unit produk.Data penjualan dan biaya yang
direncanakan untuk tahunn19X8 adalah sebagai berikut :
Harga jual per unit produk Rp. 200,00
Harga pokok penjualan variabel per
unit Rp. 75,00
Biaya pemasaran variabel per unit Rp. 15,00
Biaya administrasi variabel per unit Rp. 10,00
Total biaya produksi tetap Rp. 900.000,00
Total biaya pemasaran tetap Rp.
350.000,00
Total biaya administrasi tetap Rp.
150.000,00
Total biaya bunga tetap Rp. 100.000,00
Diminta :
1. Menghitung tingkat penjualan dalam
kuantitas dan rupiah pada impas.
2. Menghitung tingkat penjualan dalam
kuantitas dan rupiah pada laba yang dianggarkan sebesar Rp. 400.000,00
3. Menghitung tingkat penjualan jika
perusahaan merencanakan laba bersih sebesar 12,5% dari tingkat penjualan.
Penyelesaian
:
1.
Menghitung tingkat impas dalam kuantitas dan rupiah :
a. Impas dalam kuantitas
a a
X = =
p – b LK per unit
a = Rp. 900.000,00 + Rp. 350.000,00
+ Rp. 150.000,00 + Rp. 100.000,00
= Rp.
1.500.000,00
p = Rp. 200,00
b = Rp. 75,00 + Rp. 15,00 + Rp. 10,00 = Rp. 100,00
Rp. 1.500.000,00 Rp.
1.500.000,00
X = =
Rp. 200,00 – Rp. 100,00 Rp. 100,00
X = Rp. 15.000,00
b. Impas dalam rupiah
pX=Rp.
3.000.000,00
2.
Menghitung tingkat penjualan dalam kuantitas dan rupiah pada laba yang direncanakan
sebesar Rp. 400.000,00
a. Penjualan dalam kuantitas
X = 19.000
b. Penjualan dalam rupiah
pX = Rp.3.800.000,00
3.
Menghitung tingkat penjualan jika perusahaan merencanakan laba bersih 12,5%
dari penjualan
100X=Rp.1.500.000,00+25X
75X=Rp.1.500.000,00
v Laba kontribusi dan ratio laba kontribusi
PT. Indoven
memproduksi satu jenis produk yaitu alat
pemanggang makanan untuk rumah tangga. Alat tersebut dijual Rp. 25.000,00 per
buah. Besarnya biaya variabel adalah Rp. 15.000,00 per buah. Besarnya total
biaya tetap Rp.3.000.000 per tahun.Dari data tersebut tampak bahwa setiap satu
buah produk dapat menghasilkan laba kontribusi sebesar Rp.25.000,00 –
Rp.15.000,00 = Rp.10.000,00. Jika yang terjual 200 buah produk maka tersedia
laba kontribusi = 200 X Rp.10.000,00 sehingga rugi laba perusahaan nampak
sebagai berikut
Dari contoh di atas tampak bahwa laba kontribusi yang dihasilkan tidak
cukup untuk menutup semua biaya tetap. Rp.1.000.000,00 merupakan rugi
prusahaan.jika laba kontribusi yang dihasilkan dari penjualan jumlahnya sebesar
biaya tetap maka di capai impas dan apabila laba kontribusi yang dihasilkan
dari penjualan jumlahnya lebih besar dari biaya tetap maka diperoleh laba.
v Struktur Pendapatan
PT Indotel
adalah perusahaan yang menjual jasa telepon pada langganannya. Pada tahun 1998
perusahaan merencanakan untuk memiliki 1.000 langganan.perusahaan menerima
pendapatan tetap dari pelanggan sebesar Rp. 25,00 per pulsa. Biaya variabel per
pulsa Rp. 5,00. Besarnya total biaya tetap Rp. 132.000.000,00.
Diminta:
1.
Tingkat penjualan pada impas
2.
Tingkat penjualan untuk memperoleh laba sebesar Rp. 30.000.000,00
Jawab;
1. Tingkat penjualan pada impas
Jadi impas tercapai pada penjualan sebesar 6.000.000 pulsa atau 6.000.000 X Rp. 25,00
=Rp.150.000.000,00
2. Tingkat penjualan mendapatkan laba Rp.
30.000.000,00
v Struktur biaya
Manajemen PT Swadaya memutuskan untuk
menghasilkan satu jenis produk baru ,yaitu produk K yang dapat dijual dengan
harga Rp. 1.000.000 per buah. Untuk mengolah produk K menejemen dapat memilih
dua tipe mesin yaitu mesin A dan mesin B yang mempunyai kapasitas yang sama
yaitu sebesar 5.000 buah per tahun dan umur ekonomis 5 tahun.perbandingan
biayanya adalah.
Keterangan
|
Mesin A
|
Mesin B
|
Biaya
tetap
Biaya
Variabel
|
Rp.
600.000,00
Rp. 600,00
|
Rp.
1.800.000,00
Rp. 200,00
|
Diminta
1. Menghitung tingkat impas setiap mesin
2. Menghitung tingkat penjualan produk
yang menunjukkan alternatif laba yang tidak berbeda antara mengunakan mesin A
dengan mesin B.
3. Jika tingkat penjualan rata-rata per
tahun 2.500. mesin mana yang sebaiknya dipilih?
4. Jika tingkat penjualan rata-rata per
tahun 3.500. mesin mana yang sebaiknya dipilih?
Penyelesaian
1.
Tingkat impas setiap jenis mesin
2.
Tingkat penjualan produk yang menunjukkan altenatif laba yang sama
3.
Jika tingkat penjualan produk 2.500 per tahun maka tingkat labanya adalah
|
Mesin
A
|
|
Mesin
B
|
|
Penjualan
|
Rp
2.500.000,00
|
Rp
2.500.000,00
|
|
|
Biaya
Variabel
|
Rp
1.500.000,00
|
Rp
500.000,00
|
|
|
Laba
Kontribusi
|
Rp
1.000.000,00
|
Rp
2.000.000,00
|
|
|
Biaya tetap
|
Rp
600.000,00
|
Rp
1.800.000,00
|
|
|
Laba bersih
|
Rp
400.000,00
|
|
Rp
200.000,00
|
|
Atas perhitungan di atas manajemen
lebih baik memilih mesin A karena labanya lebih besar
4.
Jika tingkat penjualan produk 3.500 per tahun maka tingkat labanya adalah
|
Mesin
A
|
|
Mesin
B
|
|
Penjualan
|
Rp
3.500.000,00
|
Rp
3.500.000,00
|
|
|
Biaya
Variabel
|
Rp
2.100.000,00
|
Rp
700.000,00
|
|
|
Laba
Kontribusi
|
Rp
1.400.000,00
|
Rp
2.800.000,00
|
|
|
Biaya tetap
|
Rp
600.000,00
|
Rp
1.800.000,00
|
|
|
Laba bersih
|
Rp
800.000,00
|
|
Rp
1.000.000,00
|
|
Atas
perhitungan di atas manajemen lebih baik memilih mesin B karena labanya lebih
besar
v Operating Laverage
Pada tingkat
penjualan Rp.1.000.000,00 laporan rugi laba PT.Y dan PT.Z sebagai berikut.
Diminta;
Menghitung operating laverage untuk PT.Y dan PT.Z
Penyelesaian;
Atas dasar
perhitungan operating laverage tersebut dapat diharapkan bahwa perubahan
penjualan dalam persentase tertentu akan menyebabkan laba bersih yang lebih
besar pada PT,Z dari pada PT.Y sbge contoh jika penjualan meningkat 30% maka
persentase kenaikan laba bersih pada masing-masing perusahaan adalah;
|
Laba bersih mula-mula
|
Persentase kenaikan penjualan
|
Operating laverage
|
Persentasi kenaikan laba
|
Kenaikan laba
|
PT.Y
|
Rp.200.000,00
|
30%
|
2
|
60%
|
Rp.120.000,00
|
PT.Z
|
Rp.200.000,00
|
30%
|
4
|
120%
|
Rp.240.000,00
|
Demikian
pula jika terjadi penurunan tingkat penjualan sebanyak 30% pada masing-masing
perusahaan perhitungannya sebagai berikut:
|
Laba bersih mula-mula
|
Persentase penurunan penjualan
|
Operating laverage
|
Persentasi penurunan laba
|
penurunan laba
|
PT.Y
|
Rp.200.000,00
|
30%
|
2
|
60%
|
Rp.120.000,00
|
PT.Z
|
Rp.200.000,00
|
30%
|
4
|
120%
|
Rp.240.000,00
|
v Penetapan konsep hubungan biaya volume laba:
PT.indoven
mula-mula sebagai berikut:
·
Perubahan total biaya tetap dan volume penjualan
PT.Indoven pada saat ini menjual 400
unit produk. Manejer penjualan perusahaan tersebut memperkirakan bahwa jika biaya advertensi ditingkatkan Rp.1.000.000,00 penjualan dapat di naikkan
menjadi 520 unit produk. Apakah rencana peningkatan advertensi terdebut
diterima oleh manajer....?
Jawab:
Atas dasar
perhitungan tersebut di atas tampak bahwa rencana menaikkan biaya advertensi
akan meningkatkan laba sebesar Rp.200.000,00. Maka rencana tersebut sebaiknya
dilaksanakan oleh manajemen.
·
Perubahan biaya variabel dan volume penjualan
PT.Indoven dapat menjual 400 unit satu periode. Manajemen
memperkirakan bahwa pengantian komponen pembuat produk akan dapat mengurangi
biaya variabel sebesar Rp. 2.500,00 per unit atau laba kotribusi meningkat
Rp.2.500,00 menjadi 12.500,00 per unit.akan tetapi menejer penjualan
memperkirakan penjualannya turun 50 buah
menjadi 350 buah. Apakah pengantian komponen tersebut akan dilaksanakan...?
Jawab:
Dari perhitungan dia atas tampak bahwa pengantian komponen akan
mengakibatkan kenailkan laba kontribusi sebesar Rp.375.000,00 sehingga laba
bersih juga naik sebesar Rp.375.000,00. Oleh karena itu pengantian komponen tersebut sebaiknya
dilaksanakan.
Daftar pustaka
Ahmad.Kamarudin.2000.Manajemen KeuanganInternasional: Teori,Soal,
danPembahasan. Palembang :PenerbitUniversitasSriwijaya.
Drs. Abdul
halim, M.B.A., Akuntan dan Drs. BambangSupono,Akuntan”AkuntansiManajeman “ EdisiPertama,Yogyakarta, BPFE,1999
Mowen.Hansen.Manajemenakuntingkarya
Halooo Gan..??Untuk makalah yang asli bisa minta tolong dikirim ke email ?
ReplyDeletegan bisa minta data salinan aslinya kah,, penting banget ni..
ReplyDeletekalau boleh tolong dikirim ke email