Monday 11 March 2013

KAS DAN SETARA KAS

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1
KAS DAN SETARA KAS

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Di dalam mata kuliah ini terdapat salah satu bab yang membahas tentang kas dan setara kas.Maka dari itu kami akan berusaha menyajikan pembahasan yang lebih mendalam dan mudah untuk dipahami tentang kas dan setara kas.
 Kas merupakan alat pembayaran dan merupakan bagian dari aktiva yang liquid, yang dapar dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban financial perusahaan, kas dapat berupa uang tunai atau simpanan pada bank yang dapat digunakan dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya, seperti uang kertas dan logam, cek dan bilyet giro, simpanan di bank dalam bentuk giro dan lain – lain.

B.     Perumusan Masalah

1.      Apa Pengertian Kas dan Setara Kas ?
2.      Bagaimana Manajemen dan Pengendalian Kas ?
3.      Bagaimana cara penyusunan kas kecil dan Rekonsiliasi Bank ?
4.      Bagaiman perlindungan Fisik terhadap Kas ?

 
 

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kas dan Setara Kas
Kas yaitu aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana yang tersedia pada deposito di Bank.
Setara Kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.Setara kas terdiri dari : cek , giro , deposito ,dll.
Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus dapat segera diubah menjadi kas dalam jumlah yang diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagau setara kas hanya segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
Surat-surat berharga yang bisa diakui dengan setara kas harus mempunyai syarat-syarat sebgai berikut :
1. Setiap saat dapat ditukar dengan kas.
2. Tanggal jatuh temponya sangat singkat, dalam waktu tiga bulan atau kurang.
3. Resiko perubahan nilai yang kecil atau kurang berarti.
Jadi tidak semua investasi jangka pendek dikelompokkan sebagai setara kas. Hal ini tergantung pada kebijakan keuangan yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Suatu perusahaan harus memiliki kebijakan yang jelas dalam menentukan perkiraaan-perkiraan apa saja yang termasuk dan tidak termasuk adalam katagori sebagai setara kas, dan kebijakan ini harus diungkapkan dalan catatan atas laporan keuangan perusahaan serta harus dijalankan secara konsisten dari waktu ke waktu.
Yang tidak termasuk dalam pengertian kas, baik menurut akuntansi maupun perpajakan adalah:

 1. Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover
Saldo rekening berupa deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover tidak termasuk dalam pengertian kas karena tidak dapat digunakan sewaktu-waktu.
 2.Prangko dan Materai
Biasanya perusahaan mempunyai persediaan prangko dan materai yang dapat dipakai sewaktu-waktu. Persediaan ini tidak termasuk dalam pengertian kas, sekalipun persediaan ini sering disimpan oleh kasir perusahaan. Apabila jumlahnya cukup besar, persediaan ini dapat digolongkan kedalam persediaan perlengkapan alat-alat kantor (supplies)
3.Kasbon atau uang muka
Kas bon merupakan bukti penerimaan uang muka dari pegawai tidak dapat digolongkan ke dalam kas. Kertas-kertas tersebut tidak dapat digunakan sewaktu-waktu, sehingga tidak dapat dianggapuangtunai.
4. Cek mundur dan cek kosong
Cek mundur tidak dapat diuangkan sampai jatuh temponya   sehingga tidak memenuhi syarat sebagai kas. Cek mundur    yang  diterima  untuk   melunasi piutang belum mengurangi saldo piutang. Apabila dapat diuangkan   karena   tidak  cukup dananya di bank,cek tersebut disebut kosong. Cek kosong sama sekali tidak memiliki harga, sehingga tidak dapat dianggap sebagai aset perusahaan.
·      Sifat dan contoh kas dan setara kas
Kas merupakan harta lancer perusahaan yang sangat menarik dan mudah ntuk diselewengkan . menurut SAK 1994:
a. kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.
b. Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan mum perusahaan.
Contoh dari perkiraan-perkiraan  yang biasa digolongkan sebagai kas dari bank adalah:
a. kas kecil
b. saldo rekening giro di bank.
c. Bon sementara
d. Bon-bon kas kecil yang belum di reimbursed
e. Check tunai yang akan di depositokan
Yang tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas dan bank dalam neraca adalah :
a. deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dr 3 bln
b. check kosong dan check mundur
c. dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund)
d. rekening giro yg tidak dapat segera digunakan baik di dalam maupun di luar negeri, misalnya karena dibekukan
Menurut PSAK no.2 kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

B.     Manajemen Dan Pengendalian Kas

Kas adalah aktiva yang paling mudah untuk disalahgunakan. Manajemen biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas:
(1)   Pengendalian yang tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang tidak diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan,dan
(2)   Informasi yang diperlukan untuk manajemen kas yang ada ditangan dan transaksi kas harus tersedia.
          Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas, pengendalian internal (internal control) yang efektif atas kas merupakan keharusan. Pengendalian internal tersebut antara lain berupa :
a.       Penerimaan uang
Penerimaan uang dalam suatu perusahaan bisa berasal dari beberapa sumber antara lain dari penjualan tunai, pelunasan piutang atau dari pinjaman. Prosedur-prosedur pengawasan yang dapat digunakan antara lain:
1.      Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor ke bank.
2.      Diadakan pemisahan fungsi antara pengurusan kas dengan fungsi pencatatan kas.
3.      Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas. Selain itu setiap hari harus dibuat laporan kas.
b.      Pengeluaran uang
Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan itu adalah untuk membayar bermacam-macam transaksi. Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, seringkali jumlah pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan.
Beberapa prosedur pengendalian yang penting adalah sebagai berikut :
1.      Semua pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil.
2.      Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat.
3.      Penulisan cek hanya dilakukan apabila dilakukan apabila didukung bukti-bukti (dokumen-dokumen) yang lengkap atau dengan kata lain digunakan sistem voucher.
4.      Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti pengeluaran , yang menulis cek,yang menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran kas.
5.      Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tentu.
6.      Diharuskan membuat laporan kas harian.


C.    Kas Kecil dan Rekonsiliasi Bank

Dengan diterapkannya prinsip-prinsip pengendalian intern terhadap kas seperti yang telah disebutkan diatas, timbul beberapa masalah, yaitu pertama mengenai pembentukan kas kecil, dan kedua karena adanya rekening giro bank maka setiap periode perlu diadakan rekonsiliasi antara saldo kas dengan saldo menurut laporan  bank.

Ø Kas Kecil

Dana kas kecil adalah uang  kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.
Dana ini diserahkan kepada kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran-pembayarandari dana ini dan terhadap jumlah dana kas kecil. Jika jumlah kas kecil  tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta agar dananya ditambah. Penambahan kas kecil kadang-kadang dilakukan setiap periode tertentu misalnya mingguan. Dalam hubungannya dengan kas kecil, ada 2 metode yang dapat digunakan yaitu (a) sistem imprest dan (b) metode fluktuasi.
·         Imprest fund system  (Sistem dana Tetap)
Di dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. Apabila jumlah kas kecil tinggal sedikit, kasir kas kecil akan meminta pengisisan kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayar dari kas kecil. Pengisian kembali pada akhir periode perlu dilakukan agar biaya-biaya yang sudah dibayar dari kas kecil bisa dicatat,karena dalam sistem imprest pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dicatat pada saat pengisian  kembali.

·         Fluctuating fund system (sistem dana berubah)
Dalam metode Fluktuasi pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cara yang sama seperti dalam sistem imprest. Perbedaanya dengan sistem imprest adalah dalam metode Fluktuasi saldo rekening kas kecil tidak tetap,tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil. Kalau dalam sistem imprest pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran kas kecil baru dilakukan pada saat pengisian kembali,dalam metode fluktuasi setiap terjadi pengeluaran uang dari kas kecil lansung dicatat.
Untuk lebih jelasnya dapat di gambarkan dalam tabel berikut ini :

Imprest System
Fluctuating System
Pembentukan Dana
Kas Kecil      Rp xx
          Kas              Rp xx
Kas Kecil      Rp xx
           Kas              Rp xx
Pengeluaran-pengaluaran biaya
-
Biaya-biaya yang
Dikeluarkan          Rp xx
           Kas Kecil              Rpxx
Pengisian Kembali
Biaya-biaya yang                                    dikeluarkan          Rpxx 
           Kas                    Rpxx       
Kas kecil       Rp xx
           Kas                Rpxx

Contoh soal :
            PT. Maju Tak Mundur pada tanggal 1 Desember 2010 membentuk dana kas kecil sebesar Rp 100.000,00. Pengeluaran kas kecil sampai tanggal selama bulan Desember 2010  sebagai berikut :
7   Desember               Biaya angkut                           Rp 15.000,00
15  Desember              Listrik                                            17.000,00
28  Desemebr              Telepon                                         28.000,00
Pada tanggal 31 Desember 2010 dilakukan pengisian kembali dana kas kecil sebesar
Rp 75.000,00

Jawab :

Tgl
Imprest System
Fluctuating System
1 Des
Kas Kecil     Rp 100.000
          Kas                       Rp 100.000
Kas Kecil          Rp 100.000
           Kas                             Rp 100.000
7  Des
-
Biaya Angkut    Rp 15.000
           Kas Kecil                 Rp15.000
15  Des
-
Biaya Listrik       Rp 17.000
           Kas  Kecil                 Rp 17.000
28 Des
-
Biaya Telepon      Rp 28.000
            Kas Kecil                  Rp 28.000
31 Des
Biaya Angkut      Rp 15.000
Biaya Listrik       RP 17.000
Biaya Telepon     Rp 28.000
             Kas                        Rp60.000
Kas Kecil            Rp 75.000
Kas                          Rp 75.000






Ø  Rekonsiliasi Bank
            Rekonsiliasi Bank ( Bank Reconciliation) adalah scedule yang menjelaskan setiap perbedaan antara catatan kas bank dengan catatan kas perusahaan. Jika perbedaan ini hanya berasal dari transaksi yang belum dicatat oleh bank, maka catatan kas perusahaan di pandang yang benar. Namun, jika beberapa bagian dari perbedaan itu berasal dari pos lain maka catatan bank atau catatan perusahaan harus disesuaikan.
Untuk pengendalian, kas dapat disimpan di bank dalam bentuk simpanan giro. Jika hal ini terjadi maka masing-masing fihak yaitu perusahaan (nasabah) dan bank akan melakukan pencatatan atas saldo dan perubahan dari saldo kas tersebut. Perusahaan melakukan pencatatan atas uang yang disimpan di bank di perkiraan (akun) cash atau cash in bank. Selanjutnya berdasarkan catatan bank, secara berkala bank biasanya mengirimkan laporan ke nasabah yang lazim disebut rekening koran (bank statement). Dengan demikian dapat di lakukan perbandingan antara data menurut perusahaan dengan informasi yang dilaporkan bank.
Rekonsiliasi adalah tindakan membandingkan dua data untuk mencari kesesuaiannya. Jika rekening koran bank tersebut dibandingkan dengan catatan perusahaan, kemungkinan ada perbedaan yang dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1.      Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan, tetapi belum dicatat oleh bank.
Contoh :
-          Setoran  dalam perjalanan (setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan,tetapi belum diterima oleh bank sampai bulan berikutnya)
-          Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank
2.      Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
                Contoh :
-          Jasa Giro (bunga yang diperhitungkan oleh bank,terhadap simpanan tetapi belum dicatat dalam buku perusahaan)
-          Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya.
3.      Elemn-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi bank belum mencatatnya.
Contoh :
-           Outstanding check (cek beredar)
-           Cek yang sudah ditulis dan dicatat dalam jurnal pengeluaran uang, tetapi cek nya belum diserahkan kepada yang dibayar,maka cek tersebut belum merupakan pengeluaran,oleh karena itu jurnal pengeluaran harus dikoreksi pada akhir periode.
4.      Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh perusahaan.
Contoh:
-          Cek kosong
-          Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan.
-          Bunga yang diperhitungkan atas overdraft tetapi belum dicatat oleh perusahaan.

Contoh Rekonsiliasi Bank :

Pembukuan PT. Maju Tak Mundur Per 31 Januari 2010  memperlihatkan saldo kas perusahaan sebesar Rp 5.338.480,00 sedangkan menurut rekening Gira Bank NIAGA adalah Rp 3.294.210,00. Setelah dilakukan pembandingan sesuai dengan prosedur tersebutditemukan hal sebagai berikut :
1.      Setoran 30 januarai  sebesar Rp 1.591.630,00 tidak tercantum dalam laporan bank.
2.      Bank telah melakukan kesalahan pembukuan yaitu cek yang ditarik oleh PT.ANTARA sebesar Rp 100.000,00 ( No.Cek 656) telah dikurangkan pada rekening giro PT.MAJU TAK MUNDUR
3.      5 lembar cek yang ditarik pada akhir bulan januari dan telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT.MAJU TAK MUNDUR  belum dibayar oleh Bank :
No. Cek           Tanggal                       Jumlah
   337               27 Jan                          Rp 286.000,00
   338               28 Jan                          Rp 319.470,00
   339               28 Jan                          Rp    83.000,00
   340               29 Jan                          Rp 203.140,00
   341               30 Jan                          Rp 458.530,00

4.      Bank telah menerima pelunasan selembar wesel tagih milik PT.MAJU TAK MUNDUR sebesar Rp 2.114.000,00 (termasuk pendapatan bunga sebesar Rp 214.000). penerimaan ini belum dicatat dal jurnal penerimaan PT.MAJU TAK MUNDUR
5.      Laporan Bank menunjukkan bahwa Bank telah memberi bunga PT.MAJU TAK MUNDUR sebesar Rp 28.010,00
6.      Cek No. 333sebesar Rp 150.000,00 yang dibayarkan pada PT.BROMO telah dicatat dalam jurnal Pengeluaran kas oleh PT.MAJU TAK MUNDUR dengan jumlah Rp 510.000,00. Sehingga saldo buku menjadi terlalu rendah Rp 360.000,00.
7.       Biaya Administrasi Bank bulan januari adala RP 14.250,00.
8.      Laporan Bank menunjukkan pengembalian cek yang tidak cukup dana sebesar Rp 52.000,00 cek tersebut berasal dari PT.ROSA.




D.    Perlindungan Fisik terhadap Kas.

Penerimaan dan pengeluaran kas tidak hanya harus dilindungi dengan sarana pengendalian internal, tetapi kas ditangan dan kas di bank juga harus dilindungi. Karena penerimaan akan menjadi kas ditangan dan pengeluaran akan dilakukan dari kas yang ada di bank, maka pengendalian yang memadai atas penerimaan dan pengeuaran merupakan bagian dari perlindungan atas saldo kas. Namun beberapa prosedur lainnya juga perlu dipertimbangkan.
Setiap perusahaan  memiliki catatan atas kas yang diterima, dikeluarkan, dan saldonya. Namun karena banyaknya transaksi kas, maka kesalahan atau kelalaian dapat saja terjadi dalam melakukan pencatatan.
Karena itu, secara periodik perusahaan perlu membuktikan saldo yang disajikan dalam buku besar. Kas yang sebenarnya ada di kantor –kas kecil, dana pertukaran, dan penerimaan yang belum didepositokan-dapat dihitung dan dibandingkan dengan catatan perusahaan. Kas yang berada dalam deposito tidak tersedia untuk dihitung, dan dibuktikan dengan membuat rekonsiliasi bank-rekonsiliasi atas catatan perusahaan dengan catatan bank dengan tentang kas perusahaan perusahaan. Kas yang berada dalam deposito tidak tersedia untuk dihitung, dan dibuktikan dengan membuat rekonsiliasi bank-rekonsiliasi atas catatan perusahaan dengan catatan bank dengan tentang kas perusahaan.  





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

           Kas adalah uang tunai yang paling liquid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset.Sedangkan setara kas adalah investasi yang sifatnya liquid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.Yang tidak termasuk dalm pengertian kas, menurut akuntansi adalah:
1.      Deposito yang jatuh temponya Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan rollover.
2.      Peramgko dan materai.
3.      Kas bon atau uang muka.
4.      Cek mundur dan cek kosong.

Karena kas merupakan aset yang mudah untuk disalahgunakan, perusahaan harus memiliki Pengendalian Intern terhadap Kas tersebut.
Kas kecil adalah kas yang disediakan untuk membayar pengeluaran kecil. Terdapat duametodepencatatan atas dana kas kecil yaitu:
a. Imprest Fund System (Sistem Dana Tetap)
b. Fluctuating Fund System (Sistem Dana Berubah)



1 comment:

Powered By Blogger